Jumaat, April 11, 2008

:: SEBARKAN SALAM ::



Salam adalah salah satu dari asma Allah swt. Mengucapkan salam, baik
kepada orang yang Anda kenal maupun yang tidak Anda kenal akan
membangkitkan rasa aman, mempererat ikatan, dan menumbuhkan rasa
cinta. Rasulullah sendiri telah berwasiat tentang itu. Dari Abu
Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda,

"Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak
beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu
maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara
itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara
kamu!" (HR. Muslim)

Dengan begitu, Rasulullah saw. telah meletakkan ta-ngan kita pada
satu kunci yang amat penting. Mengucap atau menjawab salam akan
dapat memberikan gambaran seberapa jauh orang itu iltizam dengan
ajar an Islam. Ada perbedaan yang amat besar antara orang yang
mengucapkan "Salam" lalu dijawab dengan "Salam" dengan orang yang
mengucapkan "Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh" lalu
dijawab dengan "Wa'alaikumus- salam wa rahmatullahi wa barakatuh".
Ada beberapa orang yang tatkala Anda
mengucapkan "Assalamu 'alaikum", mereka menjawab dengan "Sela-mat
Pagi" atau "Selamat Datang", atau dengan jawaban-jawaban yang lain.
Dengan mengucap dan menjawab salam, Anda dapat mengenal orang lain
dan mengetahui tingkat konsistensi mereka terhadap ajaran agama.
Sebagian orang ada yang mengucapkan salam sebagaimana seorang
komandan militer memerintah anak buahnya, padahal mengucapkan salam
merupakan ucapan selamat yang tersusun dari untaian kata-kata yang
sangat indah, yakni "as-salam" (kesejahteraan) , "arrahmah" (rahmat),
dan "al-barakah" (berkah). Ucapan salam hendaknya keluar dari lubuk
hati yang paling dalam dan dikeluarkan dengan disertai pera-saan
kasih sayang, karena tujuan dari sebuah perkenalan adalah pernyataan
hati.

Dari Abu Dzar ra., la berkata bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Janganlah sekah-kali kamu meremehkan kebaikan, meskipun
hanya berupa keceriaan wajah tatkala bertemu dengan saudaramu." (HR.
Muslim)

Menjawab salam hukumnya wajib. Kita akan dapat membuat orang yang
mengucap salam itu bersimpati kepada kita, yaitu tatkala dengan
sikap tanggap kita menjawab ucapan salam tersebut dengan ucapan
salam yang lebih baik dan dengan tatapan wajah yang dihiasi dengan
senyuman.

Allah swt. berfirman, "Apabila kalian diberi penghormatan dengan
suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih
baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan yangserupa).
Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas tiap-tiap
sesuatu." (An-Nisa': 86)

Mengucapkan salam tidak terbatas pada orang yang kita kenal saja,
tetapi lebih dianjurkan kepada orang yang belum kita kenal agar
lebih memperluas perkenalan dan ukhuwah islamiah.

Dari Abdullah bin Mas'ud ra. bahwa ada seorang laki-laki bertanya
kepada Rasulullah saw., "Di antara ajaran Islam manakah yang paling
baik?" Rasulullah saw. menjawab, "Memberi makan dan mengucap salam
kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal."
(Muttafaqun 'Alaih)

Para sahabat ra. adalah generasi yang paling paham terhadap nilai
dan maksud ajaran ini. Dengan metode itulah generasi ini dapat
merangkul banyak orang. Dari Thufail bin Abu Ka'ab ra. bahwa ia
datang menemui Abdullah bin Umar ra., lalu keduanya pergi ke pasar.
Thufail menceritakan, "Tidaklah Ibnu Umar melewati orang di tengah
jalan atau menjual barang da-gangan atau orangorang yang lain,
kecuali la mengucap salam kepada mereka. Pada hari yang lain saya
datang ke tempat Abdullah bin Umar, kemudian ia mengajakku ke pasar.
Saya menjawab, 'Apayang akan Anda perbuat di pasar? Anda tidak
membeli, tidak bertanya tentang harga barang, tidak menawar, dan
tidak duduk di tempat-tempat duduk (yang ada di pasar)? Lebih baik
kita duduk-duduk di sini dan bercakapcakap. ' Abdullah bin Umar
menjawab, 'Wahai Abu Bathan (panggilan bagi Thufail ra.), kita
berjalan demi mengucapkan salam pada setiap orang yang kita
jumpai.'" (HR. Malik dan Al-Muwatha' dengan sanad yang shahih)

Mengucap salam di suatu tempat yang asing bagi kita, pada saat kita
sangat membutuhkan seorang teman, akan memberikan perasaan aman bagi
kita dan membuat orang yang berhadapan dengan kita merasa simpati.
Ada pepatah kuno mengatakan, "Seandainya bukan karena salam yang kau
ucapkan sebelum kau berbicara, niscaya aku telah memakan dagingmu
sebelum memakan tulangmu."

Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, "Yang
mengendarai kendaraan hendaklah mengucapkan salam kepada yang
berjalan kaki, yang berjalan kaki hendaklah mengucapkan salam kepada
yang duduk, yang sedikit mengucapkan salam kepada yang banyak, dan
yang muda mengucapkan salam kepada yang tua. Keutamaan orang yang
lebih dahulu mengucapkan salam adalah sangat besar."

Dari Umamah ra., la berkata bahwa ada seorang yang bertanya kepada
Rasulullah saw., "Ya Rasul, di antara dua orang yang bertemu,
manakah yang lebih dahulu mengucapkan salam?" Rasul menjawab, "Yang
lebih mencintai Allah swt."

Dari Abdullah bin Mas'ud ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "'As-salam' adalah salah satu dari asma Allah yang
diletakkan di bumi, maka sebarkan salam di antara kamu." (HR.
Bukhari)

Di antara taujih Khalifah Umar bin Khathab ra. adalah, "Tiga hal
yang dapat membuat kecintaan saudaramu terhadapmu menjadi tulus
(hanya karena Allah) ialah, lebih dahulu mengucapkan salam,
memanggilnya dengan panggilan yang ia sukai, dan memberikan tempat
duduk dalam satu majelis." "Menjadi tulus" adalah sebuah ucapan
indah yang dapat membersihkan rasa cinta dari tujuan duniawi.

0 komeng:

Catat Ulasan